Jakarta, tvOnenews.com - Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) memandang pesta demokrasi lima tahunan yang jatuh pada 2024 bisa menimbulkan bencana. Pemuda diminta kawal Pemilu 2024.
Mandataris DPD GMPK Jawa Barat, Taufiq R Soedradjat menilai bencana yang dimaksud ialah polarisasi politik yang mengancam kerukunan hidup berbangsa.
Menurutya, potensi bencana itu timbul karena konflik horizontal antarpendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Bahkan, konflik berkelanjutan walau pemilu sudah berakhir dan pemenangnya pun sudah ditetapkan masih ada. Peristiwa-peristiwa semacam itu patut disayangkan terjadi dalam proses pembangunan demokrasi di negara kita," ujar Taufiq, Senin (26/6/2023).
Dia menjelaskan konflik yang terjadi menyasar kepada masyarakat, yang mana merupakan pendukung pada kontestasi pesta demokrasi.
Menurutnya, kondisi sebelumnya menjadi hal yang mesti dihindari pada Pemilu 2024.
"Yang paling nyata Ini akan berdampak kepada perpecahan di tengah rakyat. Hal ini menjadi pelajaran berharga untuk kita petik," jelasnya.
Selain itu, Taufiq berharap semua elemen bangsa menyadari akan begitu bahayanya hal tersebut.
Menurut dia, persatuan dan kerukunan berbangsa harus berada di atas kepentingan politik apa pun. Dia meraa peran pemuda mesti dimaksimalkan dalam mengawal dan mengantisipasi datangnya bencana politik.
"Bagi kalangan kelompok muda, mahasiswa dan pelajar sebagai agen perubahan dalam pergulatan politik tanah air, sudah sepantasnya mampu mengawal pemilu dengan cara bijak," imbuhnya.
Taufiq mengatakan timbulnya perbedaan kepentingan dari elemen-elemen demokrasi, mestinya dijadikan sebagai modal menunjukan kekuatan bangsa.
"Bukan sebaliknya, malah menimbulkan pengerucutan polarisasi kepentingan, perpecahan bahkan sikap-sikap mengarah kepada disintegrasi bangsa," tukasya.(lpk/muu)
Load more