Jakarta, tvOnenews.com - Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel benarkan pernyataan Teddy Minahasa dalam dupliknya soal ada motif kuat Dody Prawiranegara dalam kasus ini.
Seperti diketahui sebelumnya, Teddy Minahasa saat sidang duplik (28/4/2023) di PN Jakarta Barat beberkan fakta bahwa Dody Prawiranegara nyata memiliki motif ekonomi guna pengurusan kenaikan jabatannya di Mabes Polri.
"Pada tanggal 13 dan14 September 2022 ditemukan adanya percakapan antara Dody Prawiranegara dengan Syamsul Maarif dimana dari percakapan tersebut terang benderang bahwa Dody Prawiranegara yang memiliki motif ekonomi untuk mengurus karirnya," kata Teddy Minahasa.
Dalam persidangan tersebut, Teddy Minahasa menunjukkan gambar hasil digital forensik bukti percakapan antara Dody Prawiranegara dengan Syamsul Maarif.
Dalam gambar tersebut Teddy Minahasa soroti kalimat "Tuntaskan Anita" dan "Soalnya Pak TM dah kirim usulan gwe ke Polresta Bukittinggi".
Ahli benarkan duplik Teddy Minahasa, Dody Prawiranegara punya motif ekonomi. Dok: Julio Trisaputra-tvOne
"Dari gambaran percakapan di atas sudah jelas bahwa Dody Prawiranegara punya motif ekonomi dan punya niat jahat (mens rea) untuk menjual sabu dengan memerintahkan Syamsul Maarif dengan kalimat tuntaskan Anita," imbuh Teddy Minahasa.
Motif ekonomi Dody Prawiranegara juga diperkuat dalam percakapan dengan Syamsul Maarif tanggal 14 September 2022 dengan kalimat dari Dody Prawiranegara: “PINJEM DUIT GK ADA, MOSOK GINIAN LU GAK BANTU PAK” dan juga kalimat "USULAN GWE DAH DIKIRIM KE MABES".
Menurut Teddy Minahasa, sangat jelas bahwa Dody Prawiranegara begitu keras dalam mengurus kenaikan pangkatnya tersebut.
Ini menjadi dalil kuat adanya motif ekonomi pada Dody Prawiranegara.
"Keinginan Dody Prawiranegara menjadi Kombes dengan jabatan Kapolresta itulah yang mendorong dia butuh modal untuk mengurus karirnya," tegas Teddy Minahasa di persidangan.
Pernyataan mantan Kapolda Sumatera Barat dalam dupliknya tersebut dibenarkan oleh Reza.
Menurutnya, dari fakta persidangan nyata adanya motif ekonomi pada Dody Prawiranegara dalam perkara ini. Dan ini patut untuk menjadi perhatian majelis hakim.
"Dengan uraian di atas, terbenarkan sudah salah satu simpulan Teddy Minahasa, yakni Dody Prawiranegara 'bermain sendiri' dengan 3,3 kilogram sabu di Jakarta. Dalam bahasa Teddy Minahasa, Dody Prawiranegara menjual narkoba untuk mendapatkan ‘dana segar’ untuk sebuah misi. Misi dimaksud adalah mencuplik kosakata Syamsul Maarif 'tembak Mabes' guna memuluskan kepangkatan dan jabatan Dody Prawiranegara," bebernya. (hmd/nsi)
Load more