Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy alias Romy menyatakan pihaknya siap menjalani sistem pemilu tertutup di Pemilu 2024.
Hal ini menanggapi ihwal isi pertemuan dirinya dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada Rabu (1/3/2023) lalu.
Dia mengatakan isi pertemuan itu membahas soal sistem pemilu yang sedang di-judicial review oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
“PPP siap dengan pemilu terbuka atau tertutup karena pengalaman kami sama banyak, 5 kali terbuka dan 5 kali tertutup,” tegas Romy saat dihubungi tvOnenews.com, Senin (6/3/2023).
Menurutnya, setiap fraksi atau parpol di Parlemen pada akhirnya akan tunduk terhadap putusan MK.
Setelah diskusi dengan PDIP, Romy menyampaikan PPP juga menyadari sistem pemilu terbuka membutuhkan biaya tinggi baik dari sisi penyelenggara, yaitu negara maupun caleg.
“Kita menyadari bahwa sistem proporsional terbuka cenderung berbiaya tinggi dan menonjolkan loyalitas personal kepada caleg ketimbang loyalitas atas nilai-nilai yang diperjuangkan sebuah partai politik,” jelas dia.
Alasan Sistem Pemilu Tertutup Lebih Menguntungkan PPP
Romy menilai sistem pemilu tertutup lebih menguntungkan PPP. Hal ini berkaca pada pengalaman sebelumnya bahwa saat sistem tertutup, PPP berhasil mencapai angka maksimal.
“Kedua, dari survei banyak lembaga, lambang partai paling ideologis adalah lambang PPP karena asosiasinya sangat kuat dengan nilai-nilai perjuangan partai,” ungkapnya.
Dia berujar lambang PPP lebih mudah disosialisasikan kepada pemilih yang paling utama kepada aktivis masjid dan pesantren.
Selain itu, dia mengaku lebih ikhlas memperjuangkan lambang dan nilai-nilai perjuangan partai daripada individu.
“Kelima, Dewan Pimpinan Partai lebih berfungsi maksimal dalam memaksimalkan garis komando kampanye di setiap tingkatan,” tutup Romy. (saa/nsi)
Load more