Ramallah 27/6 - Otoritas Palestina mengerahkan pasukan untuk mengamankan unjuk rasa yang memprotes kematian seorang aktivifis yang mengkritis Presiden Mahmuod Abbas yang paling vokal, Nizar Banat di dalam tahanan. Demontrasi di gelar di jalan-jalan Ramllah, Tepi Barat.
Otoritas Palestina menahan Banat di dalam rumah kerabatnya pada Kamis (24/6) pagi lalu. Menurut keluarganya, polisi memukuli Banat dengan tongkat besi sebelum mengnangkapnya.
Kematian Banat memicu Unjuk rasa selama tiga hari diwilayah pendudukan Tepi Barat. Demontrasi menunututu masyarakat international melakukan penyeledikan.
Sabtu (27/6) dalam sebuah video terlihat pasukan kemanan Oalestina berbaris di jalan-jalan dan menghalangi pengunjuk rasa dengan memukul mereka dengan tinju dan tongkat besi. Saksi mata mengatakan para petugas menggunakan pakaian lengkap anti huru hara dan sebgian berpakaian preman melepaskan gas air mata dan juga menyerang para jurnalis.
Belum ada angka resmi berapa abnyak orang yang di tahan atau terluka. Juru bicara badan keamanan Otoritas Palestina Talal Dwikat mengatakan komite meneylidiki kematian Nizar Banat dan sudah mulai bekerja.
Ia meminta masyarakat untuk sabar menunggu hasil penyelidikan. Dweikat tidak memebrikan komentar tentang kekerasan terhadap pengunjuk rasa, Serikat jurnalis Palestina mengecam serangan terhadap para jurnalis yang meliput aksi demontrasi.
" Serang oasukan keamanan terhadap jurnalis baru terjadi dalam perkembangan serius serangan kebebasan berekpresi dan media," kata serikat jurnalis palistina dalam pernyataanya.
Banat Yang berusia 43 tahun adakah aktivisfis sosial yangmenuduh pemerintahan Abbas korupsi termasuk penukaran vaksin Covod-19 dengan israel pada bulan ini dan ditundanya pemilihan umum pertama dalam 15 tahun bulan ini. Dalam pemili kali ini Banat mendaftarkan untuk maju dalam pemilihan anggota parlemen. (reuters/cholid/ade).
Load more