"Kita tahu setiap pemimpin pasti memiliki cita-cita pasti memiliki visi, pasti memiliki mimpi besar yang ingin diraih. Misalnya, mewujudkan pembangunan Indonesia Sentris dalam rangka pemerataan dan keadilan, bukan hanya Jawa Sentris tetapi Indonesia Sentris," kata dia.
Kemudian, Presiden menuturkan keinginannya soal cita-cita mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.
"Dua puluh tahun yang akan datang target kita, kita sudah mencapai GDP per kapita 23.000 dolar AS. Untuk apa mewujudkan Indonesia Emas 2045? Untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa dan di mana untuk menggapai itu tidak jarang kita mempertaruhkan banyak hal karena keputusan-keputusan besar apapun itu pasti ada risiko, pasti ada tantangan," kata Presiden Jokowi.
Dalam arahannya, Presiden juga menekankan bahwa perpindahan ke IKN bukan sekadar pindah istana, gedung maupun tempat kerja, tetapi yang paling penting adalah ada perubahan pola pikir dan budaya kerja.
"Keinginan besar kita adalah ada perubahan pola pikir kita, mindset kita, ada perubahan pola kerja kita, ada perubahan budaya kerja kita, yang kita inginkan itu. Dari yang tidak efisien jadi efisien, dari yang mutar-mutar menjadi cepat, ada target waktu. Dari yang berbelit-belit menjadi simpel dan sederhana," ucapnya.
"Karena sudah sering saya sampaikan, ke depan negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat. Bukan negara besar mengalahkan negara kecil, tidak. Negara cepat akan mengalahkan negara yang lambat," imbuhnya.(ant/lgn)
Load more