Banyuwangi, Jawa Timur – Pandemi membuat sektor ekonomi daerah terpuruk. Namun, Pemkab Banyuwangi memiliki cara jitu membangkitkan ekonomi dari pandemi, yaitu dengan gerakan bernama Banyuwangi Rebound.
Gerakan Rebound ini, diibaratkan membuat kembali program baru ketika program lama gagal akibat pandemi.
"Sejak wabah Covid-19 mendera seluruh dunia, banyak hal yang meleset dari rencana awal. Di situasi seperti inilah, kita harus rebound mengambil kesempatan tersebut untuk menuntaskannya menjadi poin atau gol," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di sela peluncuran “Banyuwangi Rebound” di Pendopo Banyuwangi, Senin (10/1/2022) siang.
Saat pandemi, berbagai tantangan baru bermunculan, seperti angka kemiskinan yang semakin naik.
“Di tengah berbagai tantangan, kita masih punya optimisme. Pertumbuhan ekonomi mulai kembali positif, roda ekonomi mulai bergerak. Salah satu indikatornya adalah pembiayaan dari perbankan ke UMKM yang melonjak,” jelasnya.
Ada tiga pilar dalam gerakan Banyuwangi Rebound, yaitu tangguh pandemi, pulihkan ekonomi, dan merajut harmoni. Kemudian, ditopang dua pondasi pelayanan publik yang cemerlang dan partisipasi publik. Gerakan ini tak sekadar menggerakkan pariwisata dan UMKM, namun juga mencakup seluruh sektor di Banyuwangi.
“Ada tiga hal penting dalam rebound ini, penanganan pandemi hingga meningkatan derajat kesehatan warga,” tegasnya.
Vaksinasi anak yang terus dikebut, menjadi salah satu upaya penanganan pandemi. Selain itu, penanganan ekonomi secara menyeluruh, mulai dari UMKM, pertanian, pariwisata, dan pembangunan pedesaan. Terakhir, merajut harmoni seluruh elemen masyarakat. (Happy/Ard)
Load more