- ANTARA
Meski Bicaranya Kasar saat Ceramah, Ternyata Gus Miftah Mampu Memikat Ratusan Orang Untuk Melakukan Hal Ini: Islam-nya Dia...
tvOnenews.com - Jejak digital Gus Miftah kembali menjadi sorotan setelah pernyataannya dalam sebuah ceramah viral di media sosial.
Setelah sebelumnya menuai kontroversi karena dugaan menghina penjual es teh bernama Sunhaji di Magelang, kini ceramah Gus Miftah yang membahas tentang keberhasilannya membuat ratusan orang mualaf kembali ramai diperbincangkan.
Ceramah tersebut menjadi viral setelah dibagikan oleh akun TikTok @/bocil_reserse48.
Dalam video tersebut, Gus Miftah menjawab pertanyaan seorang siswi SMA yang penasaran mengapa ia sering menggunakan bahasa kasar saat berceramah.
- dok.tangkapan layar youtube
"Nah kan Gus Miftah ini seorang Kiai, prinsip Gus Miftah ini kok masih ngomong kasar itu gimana," demikian pertanyaan yang diajukan oleh murid tersebut.
Menanggapi pertanyaan itu, Gus Miftah menjelaskan bahwa pendekatan bicaranya memang disengaja untuk membangun kedekatan dengan masyarakat marjinal.
"Soalnya yang kuhadapi wajah-wajah kayak kamu," jawab Gus Miftah dalam ceramahnya dikutip tim tvOnenews.com pada Jumat (13/12/2024).
"Saya bilang begini, kebiasaan saya ngomong agak gak enak itu sengaja untuk membuat saya dekat dengan kawan-kawan saya kaum marjinal," lanjutnya.
Karena menurutnya, salah satu kegagalan dakwah sering kali disebabkan oleh adanya kesenjangan antara kiai dan jamaahnya.
"Salah satu kegagalan dakwah itu kadang-kadang karena adanya jarak antara kiai dengan jamaah," terang Gus Miftah.
Selain membahas gaya ceramahnya, Gus Miftah juga mengungkapkan pengalamannya dalam membimbing ratusan orang untuk menjadi mualaf.
Menurutnya, metode dakwahnya yang menyenangkan dan mudah diterima menjadi kunci utama dalam menyentuh hati banyak orang.
"Sampai hari ini, saya mengislamkan ratusan orang lebih. Ratusan orang yang masuk Islam melalui saya," ujarnya penuh keyakinan.
Tak hanya itu, Gus Miftah juga membagikan fakta bahwa ia telah membantu mengislamkan beberapa warga negara asing, termasuk dari Prancis, Jerman, dan Belanda.
Mayoritas dari mereka, katanya, bahkan tidak mengenal Islam sebelumnya.
Namun, pendekatan Islam yang ia sampaikan, yang dianggap menyenangkan dan relevan dengan kehidupan, menjadi alasan utama mereka memutuskan untuk memeluk agama tersebut.
"Rata-rata mereka ketika saya tanya, 'Kamu kenal Islam enggak?' 'Enggak (jawab mereka)'. Kayak orang Prancis, orang Jerman, orang Belanda," cerita Gus Miftah.
Tak disangka orang-orang itu menjawab alasan mereka tertarik untuk memeluk Islam karena ajaran yang Gus Miftah sampaikan terasa menyenangkan, menyentuh, dan sangat relevan dengan kehidupan mereka.
"If you do not know about Islam, why you want to be Muslim? (Jika kamu tidak tahu Islam, mengapa kamu ingin menjadi seorang Muslim?) Jawaban mereka apa? 'Because your Islam is enjoy like and happy. Karena Islam-nya Gus Miftah itu asyik, enjoy, related, dan menyenangkan," lanjut Gus Miftah dalam ceritanya.
"Sehingga mereka masuk Islam tanpa saya meminta," pungkasnya.
Pernyataan ini kembali menuai beragam respons dari warganet. Sebagian mengapresiasi metode dakwahnya yang unik, sementara lainnya masih mengkritisi gaya bahasanya yang dinilai kurang sopan.
Apapun pendapat publik, Gus Miftah terus menjadi sosok kontroversial yang membawa warna tersendiri dalam dunia dakwah di Indonesia. (asl)