- Tangkapan layar TikTok Onal Majan
Kalau Sudah Menikah dengan Wanita Suku Dayak, Pria dari Luar Suku Tidak Boleh ke Kampung Asal? Influencer Onal Majan Bilang Begini, Ternyata...
Jakarta, tvOnenews.com – Saat membicarakan suku-suku di Indonesia umumnya tidak lepas dari mitos-mitos yang berkembang. Salah satu suku di Indonesia yang kental akan mitosnya adalah Suku Dayak.
Di antara banyaknya mitos terkait Suku Dayak, yang paling terkenal adalah mitos tidak bisa pulang jika menikah dengan anggota suku ini.
Konon laki-laki dari luar Suku Dayak jika menikah dengan perempuan Suku Dayak tidak akan bisa pulang ke daerah asalnya.
Menurut cerita orang yang berasal dari luar Kalimantan akan diikat secara gaib sehingga tidak bisa pulang. Mitos ini juga menyebut jika meskipun fisik orang yang telah terikat dengan Suku Dayak ini berada di luar Kalimantan namun hati dan pikirannya akan tetap tinggal di sana.
Mengenai mitos ini influencer Onal Majan menjawab bahwa hal tersebut tidaklah benar.
“Saya akan menjawab ya, Teman-teman. Ketika teman-teman dari luar Suku Dayak menikah dengan orang Dayak di Kalimantan tetap bisa pulang, kok. Tetap bisa pulang,” tegas Onal Majan.
“Yang penting ada uangnya, ada uang untuk jalan pulang. Tetap bisa pulang,” tambah Onal Majan.
Profil Onal Majan
Onal Majan merupakan salah satu influencer yang memiliki banyak pengikut di media sosial TikTok.
Diketahui Onal Majan merupakan seorang pemuda Suku Dayak yang rajin membagikan informasi mengenai budayanya. Ada yang unik dari penampilan Onal Majan dan kerap membuat netizen gagal fokus.
Onal Majan atau yang akrab disapa Bang Onal berpenampilan khas Suku Dayak dengan memiliki lubang besar di telinga. Ia menggunakan anting dengan motif lonceng sehingga membuat penampilannya terkesan unik.
Onal Majan diketahui berasal dari Kenyah, salah satu rumpun Suku Dayak atau yang kerap disebut dengan Suku Dayak Kenyah. Menurut Onal tradisi memiliki telinga panjang dengan anting besar ini sudah jarang dilakukan di zaman modern ini.
Namun Onal Majan masih berusaha menjalankan tradisi tersebut karena kecintaannya yang besar terhadap budayanya.
(Lsn)