- ANTARA
Kala Megawati dan Jokowi Dua Jam Bahas Ancaman Krisis Ekonomi
Sejauh ini, kata dia, AS masih bertahan cukup baik meskipun baru-baru ini terdapat pelonggaran di pasar tenaga kerja.
Namun, Bank Sentral AS, Federal Reserve (Fed) bertekad untuk menurunkan tingkat inflasi sehingga terdapat kekhawatiran global atas kebijakan tersebut.
Krisis energi Eropa mendorong kawasan Eropa lebih dekat ke resesi, sementara pengetatan moneter agresif The Fed meningkatkan risiko hard landing atau kesulitan mengakhiri periode kelebihan permintaan dan inflasi tanpa memicu resesi.
Khor menyebutkan pasar memperkirakan suku bunga acuan Fed akan meningkat ke kisaran level 4,5 persen, dimana saat ini sudah berada dalam rentang 2,25 persen sampai 2,5 persen.
Dengan peningkatan kekhawatiran resesi di Negeri Paman Sam dan Kawasan Eropa, lanjutnya, permintaan aset aman seperti dolar AS pun meningkat. Implikasinya, mata uang regional ASEAN+3 telah melemah, dengan pasar saham jatuh dan biaya pinjaman meningkat lebih tinggi.
"Saya pikir ada aksi jual besar-besaran dalam pergerakan pasar di kawasan ASEAN+3. Ini seperti aset risiko pasar ekuitas dan tekanan pada solvabilitas di pasar negara berkembang karena terdapat arus modal keluar dan suku bunga domestik juga telah naik," tuturnya. (ant/ito)