- Wikipedia
Inilah Boy Thohir, Sang Calo Tanah yang Kini Jadi Pemilik Adaro Energy dengan Kekayaan Rp40,3 Triliun
Jakarta, tvOnenews.com - Mendapatkan kesuksesan bukanlah hal yang mudah, butuh usaha serta perjalanan yang panjang. Hal ini ternyata dialami oleh Garibaldi Thohir atau Boy Thohir.
Meskipun satu keluarga dengan salah satu pendiri Astra International, Teddy Thohir, Boy tidak serta merta bisa mendapat kesuksesan secara instan. Ia bahkan terus menghadapi tantangan berat, hingga membuat bisnis yang ia jalankan mengalami kegagalan.
Saat ini, Boy Thohir adalah salah satu orang terkaya di Indonesia berkat bisnis batu bara dan berbagai usaha lainnya. Forbes menempatkan namanya pada urutan ke-17 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaannya yang mencapai US$ 2,6 miliar atau sekitar Rp40,3 triliun
Namun siapa sangka, Boy Thohir mencoba berbagai pekerjaan sebelum namanya melambung tinggi menjadi orang terkaya di Indonesia. Kakak kandung Erick Thohir ini ternyata pernah mengawali karirnya sebagai calo tanah.
Lalu, Boy Thohir menjalani pendidikan Amerika Serikat dan lulus dengan gelar master. Yang awalnya Boy ingin bekerja di bank swasta, ia dilarang sang ayah karena ingin putranya menjadi seorang pengusaha.
Kemudian di tahun 1991, pemilik nama asli Garibaldi Thohir ini mempunyai ide mendirikan bisnis properti, sayangnya bisnis tersebut gagal. Lalu, ia bertemu dengan petinggi Astra Internasional saat itu diantaranya adalah Theodore Permadi Rachmat dan Edwin Soeryadjaya.
Kala itu, ia diberi tugas untuk membebaskan lahan seluas 20 hektar. Sayangnya, Boy hanya berhasil membebaskan 3 hektar karena karena keadaan ekonomi yang tidak stabil pada saat itu
Walaupun bekerja hanya sebagai cal tanah, pengalaman tersebut Boy Thohir simpan baik-baik. Boy dengan modal Rp5 miliar mendirikan WOM Finance hingga mampu terjual mencapai US$ 150 juta atau sekitar Rp2,3 triliun.
Dana yang didapatkan dari penjualan WOM Finance, digunakan Boy Thohir untuk membeli tambang batu bara di Kalimantan Selatan serta saham PT Adaro Energy Tbk dari pemilik asing. Sejak saat itu, usaha milik kakak Erick Thohir ini terus melejit.
Kini, Boy Thohir menjabat sebagai Presiden Direktur Adaro Energy bersama dua orang temannya, Edwin Soeryadjaya dan Theodore Permadi (TP) Rachmat.
Belakangan ini, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) resmi mengganti nama perseroannya menjadi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk lewat keterangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Rabu (20/11/2024).
“Dengan demikian mengubah Pasal 1 ayat (1) anggaran dasar Perseroan mengenai nama Perseroan,” kata direksi Adaro dalam keterangannya di situs Bursa Efek Indonesia (BEI).
Langkah ini adalah hasil dari RUPSLB pada 18 November lalu. Perubahan tersebut juga disetujui oleh 87,153 persen atau sekitar 22.372.506.419 pemegang saham. Sementara itu 3.297.580.614 atau 12,846 pemegang saham tidak menyetujuinya.
Pada RUPSLB ini, para pemegang saham juga menyetujui bahwa perseroan akan membagikan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham atau sekitar Rp41,7 triliun yang berdasarkan dari sebagian saldo laba belum dicadangkan perseroan per tanggal 31 Desember 2023.
“Menyetujui penetapan dan penggunaan sebagian dari saldo laba belum dicadangkan,” kata manajemen Adaro dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu, 20 November 2024. (nsp)