- Jcomp-Freepik
Rupiah Diprediksi Melemah Dipengaruhi Penguatan Indeks Dolar AS, Segini Nilai Jual Beli Dolar di BCA
Jakarta, tvOnenews.com - Kurs rupiah hari ini diperkirakan akan mengalami pelemahan terbatas di kisaran Rp15.400 hingga Rp15.500. Pelemahan ini dipengaruhi oleh penguatan indeks dolar AS yang mencapai 100,8.
Perkiraan ini didasarkan pada pernyataan Jerome Powell, Ketua The Fed, dan beberapa anggota gubernur The Fed lainnya, yang menyebutkan bahwa tren penurunan inflasi di AS akan mendekati target.
Mereka memproyeksikan bahwa pada September 2024, The Fed kemungkinan akan mulai menurunkan suku bunga.
Dikutip dari Antara, analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, mengungkapkan pada Selasa (27/8/2024) di Jakarta, bahwa "Rupiah hari ini diperkirakan melemah terbatas di kisaran Rp15.430 hingga Rp15.530, dipengaruhi oleh penguatan indeks dolar yang mencapai 100,8 di tengah pernyataan The Fed yang masih dovish."
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah sebesar 76 poin atau 0,50% menjadi Rp15.515 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp15.439 per dolar AS.
Selama perdagangan hari ini, rupiah sempat menguat dengan kenaikan 0,34% atau 53 poin, berakhir di posisi Rp15.438,5 per dolar AS.
Di sisi lain, beberapa mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS.
Yen Jepang menguat 0,33%, won Korea menguat 0,16%, yuan China menguat tipis 0,01%, sedangkan baht Thailand melemah 0,09%.
Kurs Dolar terhadap Rupiah di BCA per 27 Agustus 2024 (Diperbarui pukul 13.40 WIB):
- Kurs e-rate:
- Beli: Rp15.485 per dolar AS
- Jual: Rp15.505 per dolar AS
- Kurs TT counter:
- Beli: Rp15.390 per dolar AS
- Jual: Rp15.690 per dolar AS
- Kurs Bank Notes:
- Beli: Rp15.390 per dolar AS
- Jual: Rp15.690 per dolar AS
Prediksi pelemahan rupiah ini mencerminkan dinamika pasar global yang dipengaruhi oleh kebijakan moneter AS dan fluktuasi mata uang lainnya di kawasan Asia.
Meskipun demikian, pergerakan ini masih dalam batas yang terkontrol, dan pasar akan terus memantau perkembangan kebijakan The Fed ke depan. (rpi)