- Tim TvOne/ Donal
Konflik Satwa, Harimau Sumatra Mangsa Ternak Warga, BKSDA: 3 Kamera Trap Sudah Dipasang
Kabupaten Agam, Sumatera Barat - Dua ekor anjing dan dua kerbau milik warga di Jorong Aia Taganang, Nagari Matua Hilia, Kecamatan Matuan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mati dan terluka diduga diserang satwa liar dilindungi jenis Harimau Sumatra.
Peristiwa penyerangan Harimau Sumatra ini diketahui terjadi sejak tanggal 20 Agustus lalu saat seorang warga bernama Basri menemukan kerbaunya terluka di ladang miliknya.
"Saya temukan ada luka bagian kakinya seperti gigitan dan cakaran,” ujar Basri saat ditemui tvonenews.com, Rabu (1/9/2022).
Saat ini, tiga ekor kerbau peliharaannya dibawa ke dekat rumahnya yang berjarak sekiar 700 meter dari ladang tersebut.
Salah seorang warga mengaku juga mendapati sejumlah jejak harimau tak jauh dari tempat kejadian. Jejak tersebut menyerupai jejak harimau Sumatra berukuran sekitar 11 Cm.
Terpisah, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Resort Maninjau tengah melakukan upaya observasi terkait kejadian tersebut.
Dua ekor kerbau yang terluka sudah diberikan pengobatan karena sudah mulai membusuk. Namun kondisinya cenderung membaik.
"Kita beri obat agar infeksinya tidak berlarut,” ungkap Taufik Asmar salah seorang dokter hewan dari Puskeswan Matua.
Menurut Kepala Resort KSDA Maninjau, Ade Putra, pihaknya kini sudah memasang tiga kamera jebak untuk pemantauan lebih lanjut. Pasalnya ini merupakan salah satu Standar Operasional Prosedur (SOP) awal penanganan konflik satwa.
"Tiga kamera trap sudah dipasang di tiga titik yang rencana akan dievaluasi tujuh hari ke depan,” ujar Ade.
Untuk sementara waktu, KSDA masih melakukan pengumpulan data terkait adanya konflik satwa ini
"Dari observasi sementara belum bisa dipastikan apakah satwa Harimau Sumatra atau satwa lain, namun kami jadikan atensi saat ini,” tambahnya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk mengamankan ternaknya dan tidak ditinggalkan di pintu rimba yang bisa saja menjadi mangsa satwa dilindungi tersebut.
"Kita imbau agar ternak tidak ditinggal di pinggir hutan,” tambahnya. (dml/wna)