- istimewa
PSI Tegas Lawan Politik Uang dalam Pemilu 2024
Sumut, tvOnenews.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara tegas melawan politik uang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Penegasan itu disampaikan Ketua DPD-PSI Tapanuli Utara, Roni Prima Panggabean dalam acara Kopi Darat Daerah (Kopdarda), Selasa, (19/12/2023).
"PSI secara tegas melawan Politik Uang dalam Pemilu. Maka, dalam kesempatan ini, saya mengajak kita semua untuk bersama-sama melawan Politik Uang," tegas Roni.
Pasalnya, bila calon legislatif yang terpilih karena Politik Uang, nantinya akan menjadi masalah.
"Akar permasalahannya, caleg yang terpililih karena Politik Uang nantinya tidak akan bertanggungjawab dengan rakyat," jelas Roni.
Kemudian, tegas Roni, caleg yang melakukan Politik Uang dapat dikategorikan perusak.
"Tidak punya hati dan nurani karena telah merusak moral dan mental rakyat Taput dengan melakukan Politik Uang," tegasnya.
Selain itu, Roni juga memprotes minimnya pengawasan dari unsur jajaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).
"Sampai hari ini, jajaran Bawaslu dan Sentra Gakkumdu belum menindak pelaku perusakan Baliho PSI di Taput yang diduga dirusak oleh oknum kader partai lain," keluhnya.
Kendati demikian, kata Roni, tanpa Politik Uang, ia meyakini PSI dapat meraih kursi DPRD Taput pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.
"Selain optimis meraih kursi dan memiliki fraksi di DPRD Taput tanpa Politik Uang, kita juga akan memenangkan Prabowo-Gibran di Tapanuli Utara pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang," pungkas Bro Roni.
Sebelumnya, Ketua DPW-PSI Taput, Bro Nezar DJoeli dalam Kopdarda di Taput bersama DPD-PSI 3 Kabupaten mengaskan, akan all out memenengakan Prabowo-Gibran satu putaran sebagai Presiden periode 2024-2029.
Maka dari itu, Bro Nezar DJoeli secara tegas mengajak seluruh kader dan caleg PSI untuk turun ke lapangan dengan menyentuh hati rakyat sampai ke 'akar rumput' dengan semangat SOLIDARITAS, bahwa generasi milenial adalah generasi pemimpin saat ini bukan pemimpin masa depan lagi.
"Enggak ada lagi kita bicara masa depan tapi masa ini dan untuk saat ini," tegasnya. (aag)