- Ikbal Arsyad/tvOne
Dua Kelompok Pemuda di Halmahera Tengah Saling Serang
Halmahera Tengah, tvOnenews.com – Dua kelompok warga terlibat bentrok di Desa Lelilef Sawai, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara (Malut).
Ini dikotori oleh oknum-oknum pemuda yang tidak bertanggung jawab sehingga membuat desa lingkar tambang tersebut menjadi mencekam.
Kedua kelompok pemuda terlihat saling serang di sekitar Lapangan Cekel, Desa Lelilef, Kecamatan Weda Tengah, pada Minggu (25/12/2022) sekitar pukul 21:30 WITA malam tadi.
Dalam video berdurasi 47 detik, terlihat kedua kelompok pemuda saling serang dengan batu. Ada juga memegang senjata tajam berupa parang dan kayu balok.
Terlihat aparat keamanan dari TNI dan Polri melerai kedua kelompok yang saling serang dengan tembakan peringatan.
Kapolres Halteng AKBP Moh. Zulfikar Iskandar saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
“Pihak kepolisian sudah mengantongi identitas pelaku. Saya sudah perintahkan kepada Kasat Reskrim untuk menangkap para pelaku dan dibawa ke Polres Halmahera Tengah guna proses lebih lanjut,” ungkapnya.
Dua kelompok pemuda di Halmahera Tengah saling serang. Dok: Ikbal Arsyad/tvOne
Zulfikar mengatakan untuk permintaan keluarga korban dilakukan visum sudah dilakukan di RSUD Weda.
“Sementara ini, korban luka masih berada di RSUD Weda untuk mendapatkan perawatan medis. Sampai saat ini saya perintahkan kepada anggota untuk tetap berada di RSUD Weda,” tambahnya.
Antisipasi terhadap karyawan dan masyarakat, di mana masyarakat sedang melakukan pemblokiran jalan, karyawan dan masyarakat yang akan berangkat kerja sudah dikoordinasikan dengan manajemen PT IWIP untuk tidak diberi peringatan (SP) atau mangkir kerja.
“Perusahan sudah memaklumi dengan adanya kejadian tersebut dan perusahan tidak akan memberi SP atau mangkir kerja terhadap karyawan yang tidak kerja,” katanya.
Pihaknya melakukan pertemuan dengan tokoh agama, masyarakat dan pemuda agar kejadian bentrok tidak terulang lagi.
“Biarlah kami pihak keamanan yang melaksanakan tugas penyelidikan dan pengamanan kepada seluruh lapisan masyarakat agar masyarakat merasa aman dan nyaman,” cetusnya.
“Masyarakat jangan mudah diprovokasi dan terprovokasi di media sosial atau lainnya. Biarkan kami pihak keamanan bekerja guna mengusut secara tuntas dan tidak akan terulang lagi kejadian tersebut,” sambungnya. (iad/nsi)