- asho andi marmin
Pabrik Smelter Nikel Pertama di Kaltim Terbakar, Satu WNA Luka Bakar
Kutai kartanegara,tvOnenews.com - Kebakaran hebat terjadi di pabrik smelter nikel milik PT Kalimantan Ferro Industri (KFI) di Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (11/10/2023). Satu warga negara asing (WNA) asal China mengalami luka bakar akibat insiden tersebut.
Pabrik smelter nikel yang berlokasi di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, merupakan pabrik pengolahan dan pemurnian logam nikel pertama di provinsi tersebut.
Pabrik ini didirikan pada tahun 2021 untuk menindaklanjuti instruksi Presiden terkait dengan hilirisasi sumber daya alam, terutama logam nikel.
Namun, pada Rabu (11/10/2023) sore, pabrik ini harus menghadapi musibah kebakaran yang menghanguskan sebagian fasilitasnya.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, tampak api membumbung tinggi di atas pabrik. Terdengar juga suara teriakan seperti orang menjerit dalam video tersebut.
Lurah Pendingin, Dayat, membenarkan insiden kebakaran ini. Ia mengatakan, kebakaran yang ditimbulkan berasal dari tungku pembakaran.
“Tidak ada bunyi ledakan. Dan, ada satu WNA Asing China yang mengalami luka bakar,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Owner Representatives dari PT KFI, M. Ardhi Soemargo mengatakan bahwa, kejadian ini menyebabkan salah satu pekerja WNA mengalami luka bakar.
“Ada satu TKA luka bakar, nanti saya konfirmasi kembali. Saya masih dalam perjalanan,” jawabnya melalui pesan WhatsApp.
Ia mengaku, kejadian itu bukan di bangunan utama pabrik smelter nikel milik PT KFI melainkan berada di belakang bangunan utama.
“Saya tahu sedang ada sesuatu tadi, hanya saja itu bukan di pabrik kami, itu di bagian belakang. Itu tempat untuk mengaduk batubara,” jawabnya.
Ardhi Soemargo juga belum mau berkomentar secara jelas terkait korban jiwa yang ditimbulkan akibat tragedi ini.
Menurut pantauan, pada pukul 23.00 Wita, sudah ada upaya pemadaman dari dinas pemadam kebakaran dan kondisi titik api sudah ditangani di kawasan pabrik nikel di Sangasanga tersebut. (aan/frd)