- tim tvone - aris sutikno
Pelaku Penganiayaan Balita Anak Kandung hingga Tewas di Tulungagung Diduga Alami Depresi
Tulungagung, tvOnenews.com - Pelaku RAP (29) ayah kandung yang tega membunuh anak kandungnya yang masih Balita di Tulungagung, diduga mengalami depresi, usai pulang dari luar negeri. Pelaku yang merupakan warga Desa Belimbing, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung itu, kini menjalani serangkaian pemeriksaan dan ditahan di Polsek setempat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelumnya pelaku diamankan setelah membunuh anaknya MAK (3,5) dengan cara mencekik dan membekapnya dengan bantal. Jenazah korban sendiri kini masih berada di rumah sakit untuk proses autopsi.
Sementara itu, menurut Sungkono paman pelaku, peristiwa ini terjadi Minggu (12/05) sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu korban sedang diasuh pelaku di ruang keluarga. Sedangkan anggota keluarga lain berada di depan rumah dan dapur.
"Pelaku tiba-tiba keluar dari ruang keluarga dan berteriak mencari pisau saat ditanya pelaku melarang keluarga masuk ke ruang tersebut, tapi pas dilihat ternyata anak itu sudah lemas membiru,” ujarnya.
Pihak keluarga yang panik langsung membawa korban ke Puskesmas untuk mendapat pertolongan. Namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Pelaku sendiri usai melakukan perbuatannya terlihat tidak panik dan santai. Bahkan saat banyak warga berdatangan pelaku merokok di depan rumah.
"Saat dibawa ke Puskesmas korban sudah meninggal, bapaknya korban tidak menunjukkan rasa penyesalan," tuturnya.
RAP diduga mengalami depresi sehingga tega menghabisi nyawa putranya tersebut. Pelaku diketahui baru 10 hari di rumah. Sebelumnya pelaku bekerja di Taiwan. Namun hanya 8 bulan pelaku dipulangkan oleh pihak agensi karena mengalami depresi.
"Kami menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini ke pihak berwajib," pungkasnya.
Sementara itu polisi saat ini masih meminta keterangan dari sejumlah saksi tetangga dan keluarga pelaku, sedangkan jenazah balita malang MAK (3,5) masih di RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk proses autopsi. (asn/hen)