- sinto sofiadin
Ini Kisah Hidup Justyn Vicky, Atlet Binaraga yang Meninggal Dunia Usai Tertimpa Barbel 210 Kilogram
Jember, tvOnenews.com - Kisah hidup Justyn Vicky, atlet binaraga yang tewas usai tertimpa barbel 210 kilogram di pusat kebugaran Bali, diceritakan oleh sang ibunda, Busia.
Justyn Vicky yang memiliki nama asli Herman Fauzi ini lahir di Kalisat Jember pada 07 Juli 1989 lalu. Selama masa kecil hingga besar, Justyn Vicky tinggal di Kalisat Jember.
"Anak saya bukan kelahiran Amerika seperti yang diberitakan media-media asing. Bohong itu. Dia asli lahir di Kalisat," kata Busia, ibu kandung Justyn pada Selasa (25/7) sore.
Usai lulus SMA, Justin memutuskan menikah dengan gadis tetangga desanya. Dari pernikahannya tersebut, Justyn memiliki seorang anak laki-laki.
"Nama Justyn Vicky itu adalah nama anak laki-laki almarhum. Di Bali, anak saya mengganti namanya dengan nama cucu saya," jelas Busia.
Namun saat anak Justyn Vicky masuk sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), Justyn bercerai.
"Mereka bercerai dan cucu saya diasuh ibunya," kata Busia.
Usai bercerai, Justyn Vicky sering menghabiskan waktunya di tempat fitnes di Kalisat.
"Suka fitnes sejak cerai dengan istrinya," kata Busia.
Tidak lama kemudian, Justyn memutuskan merantau ke Denpasar, Bali. Di Pulau Dewata tersebut, Justyn membuka usaha sebagai pemangkas rambut.
"Namun tidak lama. Dia bilang menutup usahanya dan memilih pekerjaan yang banyak uangnya. Peralatan pangkas rambut diwariskan ke adiknya di Kalisat," terang Busia.
Rupanya pekerjaaan yang mendatangkan banyak uang bagi Justyn Vicky adalah menjadi pelatih fitnes.
"Dia sering mengirimi saya uang untuk membeli kebutuhan hidup," kenang Busia.
Busia mengaku terakhir melihat anaknya tersebut sesaat sebelum Justyn meninggal dunia. Saat itu Justyn usai menjalani operasi karena patah tulang leher usai tertimpa barbel 210 kilogra, di pusat kebugaran Bali.
"Tapi dia tidak sadarkan diri," ucapnya dengan wajah sedih.
Busia mengaku seluruh biaya operasi hingga ambulans ditanggung bos Justyn Vicky.
"Saya ditinggali uang 5 juta rupiah. Dan teman-teman sesama binaraga juga memberi santunan," kata Busia. (sss/far)