- tim tvone - edy cahyono
Tanah Gerak di Malang, Belasan Rumah Rusak, Dinding Retak hingga Lantai Ambles
Malang, tvOnenews.com - Akibat tanah gerak, belasan rumah di Dusun Nganten, Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, mengalami kerusakan dinding retak hingga lantai ambles. Peristiwa ini terjadi sejak Selasa-Jumat (3/3), keretakan di 15 rumah, dua diantaranya tidak layak huni, pemiliknya terpaksa diungsikan ke rumah saudara.
Pejabat Fungsional Penata Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Malang, Isa Anshori menjelaskan informasi awal kejadian tanah gerak dari warga.
"Jadi, ada salah satu warga yang rumahnya retak, kemudian bertambah terus melebar sampai 30 cm, bahkan ada yang ambles juga," kata Anshori, Jumat (3/3).
Rumah yang mengalami kerusakan akibat tanah gerak mencapai 15 rumah, dua diantaranya ditinggal penghuninya, karena mengalami kerusakan cukup parah.
Hal ini juga dibenarkan Pejabat Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Malang, Isa Anshori, jika jumlah warga yang rusak dinding dan lantainya pecah-pecah berjumlah 15 rumah.
"Benar mas, namun ada yang lebih parah yaitu dua rumah salah satunya dindingnya retak dan lantainya porak-poranda akibat retak, serta ambles hingga 30 centimeter," akui Anshori.
Saat ini dua warga yang rumahnya rusak parah akibat tanah gerak sudah pindah ke rumah anaknya dan saudaranya.
“Sementara untuk memberikan pemahaman terhadap warga yang terdampak kita melakukan pendekatan kepada masyarakat ketika ada perubahan, pergerakan yang sekiranya mereka asing, kita menghimbau masyarakat agar segera keluar dari rumah dan mencari tempat aman," terang Anshori.
Kejadian tanah gerak tidak kali ini saja, namun dulu juga pernah terjadi dan sudah pernah dilakukan penelitian disini, dan hasilnya kawasan ini berbahaya dan tidak bisa ditempati.
"Pemerintah sudah melakukan kajian dan sebenarnya tidak layak dan sangat bahaya, sebenarnya sangat rawan dan beresiko, tapi kembali lagi ke masyarakat," imbuhnya.
"Kita sudah melakukan pendekatan kepada mereka untuk bisa antisipasi ketika ada hal-hal yang tidak diinginkan, tapi masyarakat sudah terlanjur nyaman, dan kita untuk memindah kesulitan," pungkasnya. (eco/hen)