- Tim tvOne - Abdul Rohim
Dianggap Mengganggu Aktivitas, Ratusan Warga Desa Lahar Pati Demo Tolak Tambang Galian C
Pati, tvOnenews.com – Resah dengan keberadaan tambang galian C yang ada di desanya, ratusan warga Desa Lahar, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menggelar aksi demo menuntut penutupan tambang galian C tersebut.
Dengan mengendarai sepeda motor, ratusan warga Desa Lahar turun ke jalan konvoi dari balai desa menuju pintu masuk tambang, Jumat (12/5/2023) sore.
Dalam aksinya, warga membawa spanduk bertuliskan tuntutan penutupan tambang galian C dan portal besi yang akan digunakan untuk menutup pintu masuk tambang.
Salah seorang tokoh masyarakat Desa Lahar, Aan mengatakan, keberadaan tambang galian C di desanya telah mengganggu aktivitas warga. Terutama mobilitas keluar masuk truk bermuatan hasil tambang.
Dari aktivitas penambangan ini banyak material tanah yang menjadi muatan truk dump jatuh ke jalan. Kondisi ini dinilai Aan membahayakan para pengendara sepeda motor.
“Tuntutan warga adalah menutup akses tambang. Karena tambang ini jelas sudah merugikan masyarakat. Satu terkait masalah reklamasi, jika anda masuk ke dalam sana lokasinya sudah begitu luar biasa rusaknya,” kata Aan.
“Kedua tuntutan warga terkait dengan diakibatkan keluar masuk dump truk dengan membawa material tanah yang diangkut pada jatuh di jalan. Sehingga jalan ketika hujan jadi berlumpur dan ketika kemarau itu berdebu,” lanjutnya.
Akibatnya, saat turun hujan pengendara sepeda motor, terutama anak-anak sekolah banyak yang terjatuh karena kondisi jalan yang licin.
"Kita juga menginginkan jalan yang aman untuk anak-anak sekolah yang mengendarai sepeda motor, agar mereka bisa belajar dengan baik," pungkasnya.
Warga juga menyoroti adanya kontribusi tambang di Desa Lahar. Pasalnya, tambang galian C yang mulai beroperasi sejak tahun 2018 itu tidak memberikan retribusi ke pihak desa.
Sementara itu, menanggapi tuntutan warga, Kepala Desa Lahar, Saru mengatakan, akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Pemdes Sumbermulyo karena tambang tersebut berada di dua desa.
"Kita tidak bisa menyegel penuh pintu tambang ini. Mengingat keberadaan tambang berada di dua desa, antara Desa Lahar dan Desa Sumbermulyo. Kami akan berkoordinasi, jika disepakati akan kami segel total,” tandasnya.
Gagal melakukan penyegelan secara total, membuat warga hanya memasang spanduk penolakan di pintu masuk lokasi tambang galian C. Sedangkan portal besi yang disiapkan dalam aksi tidak diizinkan di pasang, sebab adanya tuntutan reklamasi dari warga Desa Lahar. (Arm)