Aturan Suporter di Liga 1 2023/2024 Bikin Geleng-Geleng, Stadion Tanpa ada Suporter Tamu dan Kapasitas 50 Persen

tvOnenews.com - Suporter PSM Makassar terpaksa balik badan meski sudah memiliki tiket pertandingan untuk mendukung tim di babak play off Liga Champions Asia kontra Bali United. 

PSM Makassar akan menghadapi Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar pada Selasa (6/6/2023). Kebijakan tanpa suporter itu pun terkesan mendadak karena Bali United telah menjual lebih dulu tiket sebelum kebijakan itu keluar. 

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ferry Paulus menegaskan kebijakan itu sudah diketahui oleh semua pemilik klub peserta Liga 1. 

"Kebijakan tersebut kami sepakati untuk memuluskan perizinan dari pihak yang berwenang. Kami mempertimbangkan pelaksanaan Liga 1 2023/2024 yang bersamaan dengan tahun politik," kata Ferry dalam laman resmi Liga Indonesia Baru. 

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengakui tahun politik menjadi dasar atas pembatasan suporter itu. Kebijakan suporter pun tak berhenti disana, dimana penonton di stadion hanya 50 persen dari kapasitas.

"Ini adalah periode transisi sesuai dengan surat FIFA, bahwa sepak bola di Indonesia hanya didatangi oleh suporter tim tuan rumah," kata Erick dalam akun YouTube resmi PSSI, Selasa (6/6/2023).

"Di tahun politik sendiri, ingat kita ini liganya melewati tahun politik, itu ada kesepakatan kita bicarakan bagaimana keamanannya, itu hanya 50 persen nanti (kapasitas penonton)," kata Erick. 

Erick mengakui masih ada kerusuhan yang terjadi di akhir musim Liga 1 2022/2023 kemarin. Meskipun sudah ada contoh baik yang ditunjukkan oleh suporter Persebaya, Bonek yang menonton di stadion bersama suporter Persija, The Jakmania.

"Di akhir musim kemarin masih ada kerusuhan, jadi kita berharap para suporter menjadi bagian dari transformasi sepak bola, tidak hanya tentu Bonek, the Jakmania, tapi juga seluruh suporter harus memberikan bukti mereka adalah agen transformasi sepak bola dan membuktikan suporter bisa pulang dengan selamat," kata Erick.

Erick berharap dengan transformasi ini bisa mengubah mindset suporter agar sepak bola lebih baik lagi. Dia mengingatkan bahwa FIFA tetap memantau sepak bola Indonesia pascainsiden Kanjuruhan. 

"Suporter menjadi bagian penting, saya apresiasi kalau suporter menghargai suporter lainnya bila bisa pulang dengan selamat," kata Erick. 

(hfp)