Mayjen Tugas Ratmono pimpin rapat khusus antisipasi lonjakan pasien COVID-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (13-6-2021)..
Sumber :
  • ANTARA

RSDC Wisma Atlet Tambah 2.000 Tempat Tidur Antisipasi Lonjakan Pasien

Senin, 14 Juni 2021 - 08:51 WIB

Jakarta, 14/6 - Manajemen Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran menambah 2.000 tempat tidur sebagai upaya antisipasi peningkatan jumlah pasien.

"Kami menyiapkan tambahan sekitar 2.000 bed dan sudah bisa digunakan secepatnya," kata Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayjen Tugas Ratmono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Kesiapan untuk menambah kapasitas diputuskan manajemen RSDC WIsma Atlet Kemayoran saat menggelar rapat khusus pada hari Minggu (13/6). "RSDC Wisma Atlet Kemayoran sanggup menampung 7.937 pasien," kata Mayjen Tugas yang juga Kepala Pusat Kesehatan TNI.

Penambahan kapasitas merespons dinamika bertambahnya jumlah pasien beberapa waktu terakhir.

Sebanyak 4.836 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 masih dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran hingga Minggu (13/6). "Tingkat hunian mencapai 80,68 persen," ungkap Mayjen Tugas.

Penambahan kapasitas dilakukan dengan mengoptimalkan setiap unit apartemen/rusunawa di tower 4,5, 6, dan 7.

"Setiap unit kami maksimalkan daya tampungnya jadi tiga pasien, terutama pasien kategori gejala ringan. Tadinya maksimal hanya dua pasien," kata Tugas.

Sementara itu Tower 8 di Pademangan difungsikan untuk isolasi WNI yang baru tiba dari luar negeri.

Dengan penambahan kapasitas hingga 7.937 orang, manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran juga mengajukan tambahan 150 dokter dan 300 perawat.

Dalam konsep penanganan pasien COVID-19 itu, kata Tugas, yakni tracing, testing, dan treating.

RSDC di bagian hilir yaitu treating akan menyiapkan diri semaksimal mungkin untuk merawat pasien. Adapun tujuannya untuk melindungi masyarakat dari infeksi COVID-19 dan memutus mata rantai penularan.

Mayjen Tugas menyatakan bahwa manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran sudah beberapa kali menghadapi situasi lonjakan pasien COVID-19, yaitu 5.080 pasien pada tanggal 27 September 2020 dan 5.036 pada tanggal 24 Januari 2021.

"Kita berharap tidak ada lonjakan pasien, tetapi kami tetap harus menyiapkan diri demi merawat pasien COVID-19 dan ketenangan masyarakat lebih luas," kata Mayjen Tugas. (ito/ant)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:21
03:26
07:40
02:04
01:13
03:43
Viral