- Antara
Polisi Ekuador Serbu Masuk Kedubes Meksiko dan Tangkap Mantan Wakil Presiden Jorge Glas
tvOnenews.com - Jumat malam (5/4) hingga Sabtu (6/4), polisi Ekuador menyerbu masuk ke dalam kompleks Kedubes Meksiko di Quito dengan menggunakan kendaraan bersenjata untuk menangkap mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas, yang telah lama berlindung di sana, menurut laporan sejumlah media.
Akibatnya, Kedutaan Besar Meksiko di Ekuador mengevakuasi seluruh pegawainya dan berhenti beroperasi tanpa batas waktu. Mexico City memutuskan hubungan diplomatik dengan Quito, seraya mengatakan bahwa beberapa diplomat Meksiko terluka akibat penyerbuan tersebut.
Meksiko juga berjanji akan mengajukan banding ke Mahkamah Internasional PBB dan mendesak pengadilan tersebut untuk mengutuk tindakan pemerintah Ekuador.
"Meksiko kembali mengecam pelanggaran terhadap kekebalan diplomatik kedubesnya di Quito dan agresi terhadap personelnya. Kementerian Luar Negeri akan mengevakuasi seluruh personel diplomatik dan keluarganya dari Ekuador pada Minggu, 7 April. Kedutaan Besar Meksiko akan tetap ditutup tanpa batas waktu," kata Kemlu Meksiko dalam sebuah pernyataan.
Pemulangan semua personel diplomatik sedang disiapkan oleh Menteri Luar Negeri Meksiko Alicia Barcena atas instruksi Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador. Sejumlah negara juga menawarkan dukungannya untuk menjamin keselamatan diplomat Meksiko dan menemani mereka ke bandara di Quito.
"Kami menjaga diplomat kami; mereka tidak sendirian. Mereka telah menunjukkan martabat dan kesopanan, seperti terlihat dari sikap Raquel Serur, duta besar kami, dan Roberto Canseco, wakil kepala misi di kedutaan," kata Obrador seperti dikutip dalam pernyataan itu.
Kasus yang menimpa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas
Glas sebelumnya menjalani hukuman lima tahun penjara karena suap dan konspirasi kriminal sebelum dibebaskan pada akhir 2022.
Namun, pada Desember 2023, ia dijatuhi hukuman enam tahun penjara lagi dalam kasus korupsi yang melibatkan perusahaan konstruksi Brazil Odebrecht, yang saat ini dikenal sebagai Novonor.
Glas berlindung di Kedubes Meksiko pada bulan yang sama, sebelum surat perintah resmi penangkapannya dikeluarkan. Pada 5 April 2024, Meksiko memutuskan memberikan suaka politik kepada Glas.
Ekuador menyebut keputusan Meksiko itu ilegal dan menuntut ekstradisi sang politisi.(ant/chm)