Rumah Warga Kulon Progo Dibakar Anaknya Sendiri yang Alami Gangguan Jiwa

Kulon Progo, DIY - Sebuah rumah milik warga di pedukuhan Sidowayah, kelurahan Sukoreno, kecamatan Sentolo, kabupaten Kulon Progo ludes dilalap si jago merah. Diduga rumah ini sengaja dibakar oleh anaknya, yang mengalami gangguan jiwa.

Rumah yang dibakar anaknya sendiri tersebut adalah milik Adi Sutikno (66). Rumah diketahui terbakar sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, ada warga yang melihat api membakar dinding rumah korban yang terbuat dari kayu dan anyaman bambu. Api dengan cepat membesar dan membakar rumah korban yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini.

Menggunakan peralatan seadanya, warga berusaha memadamkan api. Kejadian itu juga dilaporkan ke polisi, sehingga banyak warga yang berdatangan untuk ikut membantu memadamkam api. Api baru bisa dipadamkan dua jam kemudian.

Kapolres Kulon Progo, AKBP Muharomah Fajarini membenarkan adanya kebakaran rumah tersebut, kejadian ini diketahui salah satu tetangga korban yang melihat kobaran api sudah membakar kediaman Sutikno, ironisnya kebakaran tersebut dilakukan oleh anaknya sendiri yang menyidap gangguan jiwa. 

"Kejadian kebakaran ini langsung direspon polisi yang ikut membantu memadamkan api, kejadian kebakaran tersebut dilakukan oleh anaknya sendiri," ujar Fajarini, Jumat (17/12/2021). 

Setelah api berhasil dipadamkan, polisi melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan dari korban dan warga sekitar. Dari situlah petugas mendapatkan informasi jika anak korban kerap mengamuk dan kerap mengancam akan membakar rumah dan membunuh ayahnya.

Fajarini mengatakan, pelaku Mugiyanto (31) mengalami gangguan kejiwaan. Sejak 2017 sudah beberapa kali menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia, Pakem, Sleman. Terakhir menjalani perawatan pada 15 Oktober lalu sampai dengan 9 November. Setelah pulang dia tidak mau meminum obat sehingga kerap mengamuk karena kondisinya labil.

"Diduga pelaku ini mengalami gangguan kejiwaan. Saat ini kasus ini masih ditangani oleh Sateskrim Polres Sentolo," tutup Fajarini. (Ari Wibowo/dan)