- Kadin Indonesia
Asrjad Rasjid dan Rosan Roeslani Jadi Ketua Tim Pemenangan Paslon, Kadin Indonesia Tegaskan Tetap Netral
Jakarta, tvOnenews.com - Pelaksana Harian Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi menyampaikan, Kadin sebagai organisasi dunia industri tetap konsisten dengan aturan organisasi tidak memihak pada salah satu pasangan calon Pilpres 2024.
"Kami kembali tegaskan posisi Kadin sebagai organisasi harus netral dan tidak menunjukkan dukungan terhadap salah satu pasangan calon presiden Indonesia," kata Yukky dalam pembukaan Rakernas Bidang Asosiasi dan Himpunan Kadin Indonesia di Rizt Carlton hotel, Rabu (29/11/2023).
Menurut Yukki, banyak pertanyaan, posisi Kadin di mana.
"Saya jelaskan, sampaikan, posisi Kadin Indonesia netral. Ini saya sampaikan, posisi Kadin Indonesia netral meskipun pengurus atau anggota Kadin yang berpartai terlibat aktif sebagai bagian tim pemenangan," katanya.
Sebelumnya, Yukky juga menjelaskan bahwa mengenai keterlibatan Ketum Kadin Asrjad Rasjid yang terpilih menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dan Ketum Kadin periode 2015-2020 Rosan Roeslani yang memutuskan menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Maju dari Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka, Yukki menegaskan bahwa organisasi menghargai keputusan kedua sosok terbaik yang dimiliki Kadin tersebut.
Bahkan Arsjad secara khusus menarik diri sementara waktu dari keorganisasian dengan cuti hingga Pilpres 2024 meski tidak diwajibkan dalam AD/ART Kadin.
Menurut Yukki, pemilihan presiden merupakan pesta demokrasi yang seharusnya diselenggarakan dengan bahagia.
“Jangan dibuat tegang-tegang. Mari kita lalui pesta demokrasi ini. Semua saya harapkan taat dan tunduk pada peraturan dan perundangan,” ucapnya.
Terkait Rosan mantan Ketua Umum Kadin, Yukki mengaku bertemu untuk menyampaikan posisi netral Kadin dalam pilpres.
"Saya akan sampaikan positioning Kadin Indonesia dan saya yakin mereka atau beliau dapat memahami," tuturnya.
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin Eka Sastra menegaskan Kadin tidak terlibat mendukung paslon nomor 1, 2 atau 3.
Namun yang Kadin dukung adalah cara agar politik Pemilu menghasilkan instrumen demonstrasi yang kokoh dan menjadi landasan pertumbuhan serta bagaimana ekonomi Indonesia bisa bergerak selangkah demi langkah agar bisa mencapai negara maju.
“Itu lah komitmen Kadin dan Kadin telah menyumbangkan anak-anak terbaiknya dalam politik praktis. Ketua Umum yang berhalangan hadir sudah masuk, kemudian dewan kehormatan kami sudah masuk, dan banyak kader-kader yang lain. Tapi sekali lagi itu personal. Secara institusi, Kadin tetap tegak kepada Plh Ketum, kami akan selalu berjuang bagaimana menjaga demokrasi tidak mematikan ekonomi,” tuturnya.
Pemilu digelar lima tahun sekali, tetapi Kadin Indonesia telah membuat road map Indonesia hingga 2045.
"Kadin sudah berpikir hingga 2045, dimana Indonesia akan menjadi negara maju," ujarnya.
Wisnu Pettalolo, WKU Bidang Asosiasi dan Himpunan Kadin Indonesia mengatakan seluruh asosiasi dan himpunan yg jumlahnya mencapai 208 organisasi pengusaha berharap pemerintah mendengar asipirasi dan hambatan dunia usaha.
"Kami ingin menyalurkan aspirasi hambatan dunia usaha ini kepada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024. Kita berharap bisa menjadi catatan untuk pemerintahan mendatang," kata Wisnu.(*)