Polantas mengajak siswa SLB berkeliling kampung dengan motor gede..
Sumber :
  • tvone - miftakhul erfan

Peringati Hari Disabilitas Internasional, Polantas Ajak Siswa SLB Naik Moge

Jumat, 3 Desember 2021 - 16:10 WIB

Magetan, Jawa Timur - Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember, Satuan Lalulintas Polres Magetan Melakukan giat Jumat berkah di Sekolah Luar Biasa (SLB) IDHATI yang berada di Desa Tamanarum, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, pada Jumat pagi (3/12/1021).

Selain menyapa para siswa dan siswi, Polantas Wanita atau Srikandi Satlantas Polres Magetan juga membagikan Tas dan juga perlengkapan sekolah secara gratis kepada belasan siswa SLB.

Kepala Unit Laka Lantas Polres Magetan, Iptu Agus Suparno yang memimpin langsung giat ini mengatakan, kegiatan Jumat berkah ini adalah program dari Polres Magetan yang ingin lebih dekat dengan masyarakat, khususnya anak-anak penyandang disabilitas.

“Tujuan kita adalah peduli terhadap masyarakat, khususnya bagi kalangan anak-anak disabilitas di lingkungan wilayah hukum Polres Magetan. Kami ke sini juga memberikan sedikit apa yang dibutuhkan oleh yayasan untuk diberikan kepada adik-adik pelajar di sini, "ujar Agus. 

Selain memberikan bantuan perlengkapan sekolah, polantas juga mengajak anak-anak penyandang disabilitas untuk merasakan sensasi menaiki motor gede (moge) dan juga mobil patwal polisi berkeliling kampung. 

Sementara itu, Kepala Sekolah SLB IDHATI, Wahyudi serta perwakilan siswa mengaku sangat senang dan bahagia atas perhatian polantas kepada penyandang disabilitas di Desa Tamanarum, Kecamatan Parang. Dengan perhatian ini, mereka merasa lebih bersemangat kembali. 

“Terima kasih atas bantuan berupa tas sekolah dan bingkisan lain yang sangat membantu bagi kebutuhan anak-anak kami. Total ada 37 siswa disabilitas di sini, namun karena situasi pandemi jadi yang masuk hanya separuh,” jelas Wahyudi.

Di SLB IDHATI , terdapat beragam siswa dengan keterbatasan fisik, di antaranya adalah tuna netra, tuna rungu, tuna grahita dan tuna daksa. Rata-rata mereka berasal dari keluarga miskin dan kurang mampu.

Demi menunjang kelancaran pendidikan mereka, pihak sekolah secara mandiri melakukan jemput bola dengan mengantar dan menjemput para siswa yang rumahnya jauh dari sekolah. (Erfan/Ard)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral