- Istimewa
Tinggalkan Secarik Pesan, Remaja 15 Tahun Ditemukan Tewas Gantung Diri di Apartemen Jakarta Timur
Jakarta, tvOnenews.com - Seorang remaja berusia 15 tahun berinisial AR ditemukan tewas gantung diri di Apartemen kawasan Cakung, Jakarta Timur, Minggu (6/8/2023).
Kapolsek Cakung, Komisaris Polisi Syarifah Chaira menjelaskan, AR pertama kali ditemukan meregang nyawa dengan cara tergantung di dalam kamarnya oleh sang ayah.
"Ditemukan mayat laki-laki meninggal dunia akibat gantung diri," ucap Syarifah, Senin (7/8/2023).
Mulanya, ayah korban menghubunginya untuk meminta tolong menyalakan kompor. Namun, korban tidak menjawab. Buntut curiga, ayah korban pun mendobrak pintu kamarnya.
"(Ayah korban) mengetuk pintu kamar korban namun tidak ada jawaban. Karena curiga, kemudian ayah korban mendobrak pintu kamar korban, setelah pintu kamar berhasil terbuka adik korban dan ayah korban melihat korban sudah dalam posisi tidak sadarkan diri dengan kondisi tali menjerat di leher korban dan posisi korban menggantung terduduk di lantai kamar," jelas Syarifah.
Kemudian, pihak keluarga pun melapor ke polisi. Berdasar olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), tak didapati tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.
Sementara, Polisi menemukan sebuah gambar abstrak di selembar kertas yang diduga dibuat korban sebelum nekat menghabisi nyawanya sendiri.
"Dari hasil olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan baik sajam maupun tumpul pada tubuh korban. Di TKP ditemukan selembar kertas bergambarkan gambaran yg di gambar oleh korban sebelum melakukan bunuh diri," kata dia.
Lebih lanjut, Syarifah mengatakan, keluarga menyebuy korban berulang kali mencoba bunuh diri, tapi berhasil digagalkan. Keluarga pun menyebut korban sering melakukan hal-hal aneh.
"Menurut keterangan adik korban, korban pernah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri, namun dapat digagalkan oleh adik dan bapak kandung korban karena ketahuan," kata dia.
Disisi lain, menurut keterangan ayah korban, korban sering melakukan tindakan diluar yang seharusnya anak seumurannya lakukan.
"Seperti berangkat sekolah jam 5 subuh kemudian sesampainya di sekolah korban menyambut teman-teman dan gurunya masuk ke sekolah di depan pagar sekolah," katanya lagi. (rpi/aag)